Apa Itu Heat Exhaustion dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Apa Itu Heat Exhaustion dan Bagaimana Cara Mengatasinya – Heat exhaustion atau kelelahan karena panas, merupakan salah satu dari rangkaian hipertermia. Hipertermia sendiri adalah suatu kondisi dimana suhu tubuh meningkat secara drastis dari suhu normal. Rangkaian gejalanya dimulai dari heat-cramps atau keram otot, heat exhaustion, kemudian heat stroke atau pitam panas. Kebalikan dari Hipertermia adalah Hipotermia yaitu kondisi suhu tubuh yang berada di bawah normal.
Heat exhaustion seringkali disertai dehidrasi parah yang disebabkan paparan panas bersuhu tinggi. Apabila tidak diatasi sesegera mungkin, heat exhaustion bisa menyebabkan heat stroke. Umumnya, gejala exhaustion diakibatkan kelelahan fisik karena terkena panas selama berjam-jam. Mengatasi heat exhaustion dapat dilakukan dengan menghindari penyebab tersebut.
Baca juga: Cara Mencegah dan Mengatasi Hipotermia
Terdapat dua jenis heat exhaustion, yakni terjadi karena kekurangan air dan kekurangan garam. Apabila kekurangan air, tubuh menjadi lemas, pusing, tenggorokkan kering hingga paling parah bisa kehilangan kesadaran. Sedangkan gejala kekurangan garam berupa keram otot, sakit kepala hingga mual dan muntah.
Penyakit ini seringkali terjadi ketika melakukan aktivitas intensitas tinggi dengan tingkat kelembapan suhu yang sama tingginya. Cara mengatasi heat exhaustion tidak begitu sulit. Namun sebelum itu, kenali dulu gejala heat exhaustion berikut ini:
- Keram otot yang muncul secara tiba-tiba pada betis, kaki atau tangan.
- Linglung, pusing, atau sakit kepala.
- Perasaan mual, muntah atau diare.
- Otot sulit dikendurkan, nyeri dan terasa keras.
- Produksi keringat berlebih.
- Urin berwarna gelap sebagai tanda dehidrasi.
- Tekanan darah rendah saat berdiri.
- Detak jantung terlalu cepat dan terasa lemah.
- Kulit pucat, dingin dan akan merinding apabila terkena panas.
Heat exhaustion sering terjadi pada cuaca yang terik, saat pendakian gunung maupun perubahan mendadak suhu ruang. Tidak ada batasan usia pada heat exhaustion, bisa terjadi mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Namun terdapat beberap faktor yang menyebabkan heat exhaustion terjadi. Fakor-faktor tersebut dapat membantu kamu mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi heat exhaustion. Umumnya, resiko berbagai penyakit yang disebabkan panas matahari akan meningkat ketika suhu juga makin tinggi. Karena itulah, selalu perhatikan indeks panas, suhu akan makin tinggi apabila terpapar sinar matahari secara langsung.
Faktor inilah yang dapat menyebabkan resiko heat exhaustion semakin tinggi.
- Usia dibawah 4 tahun dan diatas 65 tahun memiliki dampak terkena heat exhaustion lebih tinggi. Ini disebabkan tubuh kurang mampu untuk menahan paparan panas yang terlalu ekstrim.
- Tinggal di daerah perkotaan yang padat. Ketika terjadi suhu panas secara berkepanjangan, kota-kota urban memiliki kondisi udara yang tetap dan buruk. Di siang hari, cuaca panas diperparah karena aspal yang memuai dan asap kendaraan.
- Obesitas atau berat badan berlebih juga memicu heat exhaustion. Ini karena tubuh menahan terlalu banyak panas dan tidak bisa mengaturnya dengan baik. Salah satu cara mengatasi heat exhaustion jika memiliki tubuh obesitas adalah dengan melakukan diet pengurangan berat badan.
- Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat, diantaranya obat yang terkait dengan masalah jantung, pengurang alergi, penstabil tekanan darah tinggi dan penenang psikotropik.
- Perubahan suhu mendadak yang menyebabkan tubuh tidak dapat beradaptasi terlebih dahulu. Bagi kamu yang tidak terbiasa terkena paparan sinar matahari akan lebih rentan terkena heat exhaustion, begitu pula ketika berpindah ke tempat dengan gelombang panas yang tinggi.
Setelah mengetahui gejala dan faktor yang menyebabkan heat exhaustion, tentunya kamu juga ingin mengetahui bagaimana penanganan atau cara mengatasai heat exhaustion secara tepat. Poin-poin dibawah ini dapat membantu kamu untuk menolong korban yang mengalami penyakit ini.
- Lepas pakaian dan bawa ke tempat yang lebih sejuk. Apabila suhu sedang tinggi, ada baiknya memang tetap berada di dalam ruangan. Jika memiliki keperluan yang menyebabkan kamu harus menghadapi suhu tinggi secara langsung, maka gunakan pakaian yang tipis, longgar, menyerap keringat dan tidak membuat suhu tubuh makin tinggi. Lebih amannya, gunakan pelindung SPF diatas 30 untuk menahan panas cahaya matahari.
- Beri minuman, baik yang dingin ataupun yang mengandung elektrolit. Ini penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menghindari kekurangan cairan. Karena paparan suhu dan panas yang tinggi dapat mempengaruhi kandungan garam dalam tubuh, kamu juga dapat minum minuman elektrolit untuk menjaga kondisi tubuh selama gelombang panas berlangsung. Hindari minuman yang mengandung alkohol dan kafein.
- Jika upaya diatas gagal dan suhu tubuh tetap tinggi selama 15 menit pertama, segera cari bantuan medis. Mengatasi heat exhaustion harus dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah korban pingsan atau terkena heat stroke.
Apabila kamu telah pulih dari heat exhaustion, merupakan pilihan yang bijak apabila kamu menghindari paparan cahaya matahari secara langsung dan mengurangi aktivitas fisik dengan intensitas tinggi di waktu dekat. Ini dikarenakan setelah sembuh dari heat exhaustion, tubuh akan lebih sensitif apabila terkena suhu yang tinggi. Hal tersebut juga menjadi langkah yang baik untuk mengatasi heat exhaustion dan mencegahnya terulang kembali.
Agar selalu update info terbaru: Follow instagram @indosurvival & Like Fanpage Facebook Indosurvival

Wahhh terkait gejala heat exhaustion dari 1-9 itu pernah sekaligus dalam waktu yang bersamaan, rasanya udah gak enak banget badan tuh. Wahhh terima kasih atass solusinya, sngat membantu sekali
BalasHapusiya, asupan air harus benar2 kita perhatikan ketika melakukan kegiatan mas, jangan sampai dehidrasi
Hapus