Pelajaran Dari Thoriq Untuk Para Pendaki Gunung
Belajar dari pendakian Thoriq — Masih ramai berita duka meninggalnya pendaki remaja, Thoriq Rizky Maulidan (15) saat mendaki Puncak Gunung Piramid, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Thoriq ditemukan meninggal dunia setelah dinyatakan hilang pada Minggu (23/6/2019).
Pencarian selama hampir dua minggu lamanya akhirnya membuahkan hasil, jenazah Thoriq ditemukan berada di dasar jurang punggung naga Gunung Piramid pada hari Jumat (5/7/2019).
Hasil Autopsi yang dilakukan oleh pihak kepolisian Bondowoso menemukan penyebab meninggalnya Thoriq dikarenakan jatuh dari jurang sebagai akibat dari pingsan di jalur Punggung Naga, sebuah jalur pendakian yang hanya selebar satu meter dimana sebelah kanan-kirinya adalah jurang. Thoriq pingsan diduga akibat kelelahan.
Berita meninggalnya Thoriq tentunya menjadi tambahan berita duka bagi dunia pendakian gunung di Indonesia. Di pertengahan tahun 2019 ini sudah ada enam pendaki gunung yang dilaporkan meninggal saat mendaki gunung. Keenam pendaki tersebut adalah Alvi (Gunung Lawu), Setiawan Maulana (Gunung Kerinci), Indra Wijaya (Gunung Muro), Mohammad Iqbal (Gunung Agung), Ahmad (Gunung Slamet), dan terakhir Thoriq (Gunung Piramid).
Baca juga: Informasi Jalur Pendakian Gunung Piramid, Bondowoso
Tentunya kita berharap agar tidak ada lagi korban jiwa saat melakukan pendakian gunung. Rata-rata penyebab meninggalnya korban saat mendaki gunung ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu karena tersesat, dan kecelakaan.
Untuk itu, kita dapat belajar dan mengambil hikmah dari kronologi penyebab meninggalnya Thoriq di Gunung Piramid. Bukan bermaksud untuk menjustifikasi korban, namun sebagai peringatan dan pembelajaran agar tidak ada lagi korban berjatuhan ketika mendaki gunung.
![]() |
Foto terakhir Thoriq Rizki Maulidan saat berada di Gunung Piramid. (foto: instagram) |
Pertama, kita perlu membahas kronologi pendakian Thoriq Maulidan di Gunung Piramid.
Berikut Kronologi lengkap pendakian Thoriq Rizky Maulidan bersama tiga orang rekannya, yakni Pungky, Syafril, dan dan Rizki di Gunung Piramid, seperti dilansir dari laman Tribunnews.com:
- Thoriq bersama tiga rekannya memulai pendakian Gunung Piramid pada minggu pagi (23/06/2019) sekitar pukul 07:30.
- Mereka melakukan perjalanan selama empat jam dan tiba di pos dua Gunung Piramid sekitar pukul 11:30, dan beristirahat sejenak.
- Pukul 14:00 mereka melanjutkan pendakian dan tiba di jalur Pungung Naga pada pukul 15:30 dan kembali beristirahat sejenak.
- Syafril tidak kuat lagi untuk melanjutkan pendakian dan memilh menunggu di punggung naga. Thoriq dan kedua temannya melanjutkan pendakian ke Puncak Gunung Piramid.
- Mereka bertiga tiba di puncak Gunung Piramid sekitar pukul 16:00
- Hanya sepuluh menit berada di puncak, Thoriq, Pungky, dan Rizki memutuskan untuk kembali turun karena cuaca berkabut dan tidak bersahabat.
- Saat ketiganya turun, Thoriq berada paling depan, sedangkan Pungky di tengah, dan Rizki paling belakang.
- Pungky sampai di Punggung Naga dan bertemu Syafril pada pukul 16:30. Setelah bertanya soal Thoriq kepada Syafril, Syafril menjawab belum berjumpa dengan Thoriq.
- Pungky bersama Syafril dan Rizki melakukan pencarian selama kurang lebih satu jam.
- Mereka turun pada pukul 17:30 dan sesampainya di basecamp segera memberitahu kepada Tim SAR bahwa Thoriq hilang.
Akhirnya setelah melakukan pencarian selama hampir dua minggu, pada hari Jumat (5/7/2019), Tim penyelamat gabungan berhasil menemukan jenazah Thoriq yang tersangkut pada sebuah batang pohon yang berada di dasar jurang pungung naga.
![]() |
Tim penyelamat membutuhkan teknik khusus untuk membawa jenazah Thoriq (foto; radarjember) |
Awalnya diperkirakan penyebab meninggalnya Thoriq adalah karena tergelincir saat melewati Punggung Naga sehingga terjatuh ke jurang. Namun, setelah dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian, diketahui sebelum Thoriq jatuh ke jurang, Thoriq sempat pingsan karena kelelahan sehingga badannya terguling dan jatuh ke jurang Punggung Naga Gunung Piramid.
Itulah sebabnya mengapa ketiga teman Thoriq tidak mendengar suara teriakan atau panggilan saat Thoriq terjatuh ke jurang.
Dari kronologi pendakian Thoriq tersebut dapat kita ambil beberapa pelajaran agar tidak ada lagi korban saat mendaki Gunung.
Pelajaran Dari Thoriq Untuk Para Pendaki Gunung
1. Pastikan Tubuh Dalam Kondisi Fit Sebelum Mendaki
Kelelahan yang menyebabkan Thoriq pingsan kemungkinan bisa disebabkan karena kondisi tubuh Thoriq yang tidak fit bahkan sebelum melakukan pendakian. Kondisi tidak fit ditambah medan pendakian yang ekstrim dan melelahkan dapat menyebabkan tubuh kita terlalu lelah hingga menyebabkan pingsan.
Jika pingsan di jalur hutan yang lebar dengan posisi Thoriq berada didepan mungkin masih bisa diselamatkan. Tapi di jalur pungungan gunung seperti Punggung Naga yang hanya selebar satu meter dengan kanan-kirinya adalah jurang, kemungkinan untuk jatuhnya sangat besar.
Untuk itu, sebelum mendaki pastikan tubuh kamu sedang dalam kondisi sehat bugar dan tidak sedang sakit. Selalu lakukan olahraga pemanasan secara rutin satu minggu sebelum melakukan pendakian agar tubuh kamu terbiasa.
2. Jangan Paksa Melanjutkan Perjalanan Jika Terlalu Lelah
Kelelahan atau fatigue memang kadang kita sepelekan. Padahal jika tubuh sudah menandakan tanda-tanda kelelahan, itu artinya tubuh sudah berada di ambang batasnya dan tidak sanggup menerima pekerjaan berat lagi. Jika dipaksakan, maka tubuh akan collapse atau pingsan.
sebaiknya jika kamu merasa terlalu lelah untuk melanjutkan perjalanan, maka lebih baik beristirahat saja dahulu, jangan paksakan dirimu hanya demi ego semata. Selalu utamakan keselamatan diri terlebih dahulu.
3. Jangan Memisahkan Diri Dari Rombongan
Seperti yang sudah saya singgung pada artikel 'Faktor Penyebab Banyak Pendaki Tersesat di Gunung / Hutan', bahwa memisahkan diri dari rombongan pendakian kamu sangat tidak dianjurkan. Minimal harus ditemani oleh satu orang. Sehingga jika terjadi sesuatu akan ada yang membantumu.
4. Waspadalah Terhadap Cuaca Buruk
Turunnya kabut atau hujan lebat dapat mengurangi jarak pandang kita. Terbatasnya jarak pandang pada jalur yang relatif sempit sangatlah berbahaya jika tidak hati-hati. Jika kabut sangat tebal, lebih baik beristirahatlah sebentar, menunggu jarak pandangnya bagus.
Jika terpaksa harus terus melanjutkan perjalanan, maka tetap berjalan berdekatan bersama rombongan dan berjalanlah dengan pelan dan hati-hati.
...
Kalian bisa baca-baca puluhan ebook tentang survival dan dunia petualangan luar ruang yang sudah kami kumpulkan disini.
Agar selalu update info terbaru: Follow instagram @indosurvival & Like Fanpage Facebook Indosurvival
Pelajaran Dari Thoriq Untuk Para Pendaki Gunung
Reviewed by indosurvival
on
7/09/2019
Rating:

Thoriq, satu manusia yang memberikan kita pelajaran berharga ketika akan mendaki gunung. Makasih mas artikelnya, sangat bermanfaat.
BalasHapusiya, memberi pelajaran dengan mengorbankan nyawanya sendiri. Kasihan tapi mau gimana lagi.
Hapus