Perbedaan Tupai dan Bajing, Mana Yang Boleh Diburu?
Kita sering mengira bahwa tupai dan bajing merupakan hewan yang sama. Tapi, pada kenyataannya kedua hewan ini merupakan dua spesies yang berbeda. Keduanya memang hampir mirip dan butuh kejelian untuk membedakannya. Namun, sepintas tupai mempunyai moncong sangat panjang (bagian muka, mulut dan hidung) sedangkan bajing relatif agak rata pada bagian mulut dan hidungnya.
Bajing merupakan mamalia pengerat (ordo Rodentia) dari suku (famili) Sciuridae yang dalam bahasa Inggris disebut squirrel yang masih berkerabat dekat dengan tikus dan hamster. Sedangkan Tupai berasal dari famili Tupaiidae dan Ptilocercidae yang dalam bahasa Inggris disebut treeshrew. Secara ilmiah (ilmu biologi), Bajing berbeda dengan Tupai, bahkan sangat jauh kekerabatannya.
Tupai
![]() |
Tupai mempunyai moncong yang panjang (foto: elelur.com)
|
Tupai merupakan mamalia berukuran kecil dari bangsa Scandentia yang sering kali dikelirukan dengan Bajing. Tupai dominan omnivora yang makanan utamanya adalah serangga, walaupun juga memakan buah dan biji-bijian. Ciri khas tupai adalah mempunyai moncong yang panjang pada bagian muka yang terdapat mulut dan hidung.
Tupai merupakan anggota dari bangsa Scandentia yang terdiri atas dua suku (famili) yaitu Tupaiidae dan Ptilocercidae. Dari 20 spesies tupai yang ada di dunia, 12 diantaranya dipunyai oleh Indonesia. Salah satu jenis tupai terbesar berada di Indonesia.
Berikut ini adalah spesies tupai yang ada di Indonesia:
- Tupai ekor-kecil (Dendrogale melanura). Di Kalimantan
- Tupai mentawai (Tupaia chrysogaster). Endemik Kepulauan Mentawai.
- Tupai bergaris (Tupaia dorsalis). Kalimantan
- Tupai akar (Tupaia glis). Kalimantan, Sumatra, Jawa dan Semenanjung Malaya.
- Tupai ramping (Tupaia gracilis). Kalimantan, Karimata, Bangka dan Belitung.
- Tupai kekes (Tupaia javanica). Sumatra, Nias, Jawa dan Bali.
- Tupai kecil (Tupaia minor). Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya.
- Tupai gunung (Tupaia montana). Terbatas di pegunungan di Kalimantan bagian utara.
- Tupai tercat (Tupaia picta). Kalimantan.
- Tupai indah (Tupaia splendidula). Kalimantan bagian selatan, Karimata, Natuna, dan Pulau Laut.
- Tupai tanah (Tupaia tana). Sumatra dan Kalimantan.
- Tupai ekor-sikat (Ptilocercus lowii). Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan pulau-pulau di sekitarnya.
![]() |
Bajing merupakan hewan pengerat, moncong lebih pendek dari tupai (foto: d2ca.org)
|
Bajing memiliki moncong yang tidak terlalu panjang, berbeda dengan tupai yang moncongnya panjang. Bagian muka bajing (mulut dan hidung) relatif agak rata atau datar.
Bajing ada yang hidup di tanah dan ada juga yang hidup di pohon. Bahkan ada yang mampu terbang meluncur dari atas ke bawah seperti bajing dari subspesies Pteromyini , karena bajing jenis ini mempunyai membran (selaput tipis) diantara kaki depan dan belakang yang memungkinkannya melayang jauh diantara pepohonan seperti atlet paragliding. Bajing terbang ini biasa kita sebut sebagai bajing loncat.
Bajing merupakan binatang pengerat yang memakan buah-buahan. Sering kali binatang ini dianggap sebagai hama terutama pada tanaman kelapa dan perkebunan buah sehingga sering diburu.
Ada 32 jenis bajing yang ada di Indonesia, yaitu:
- Ratufa bicolor (Jelarang); Hutan tropis dan subtropis di Asia termasuk Indonesia.
- Callosciurrus prevostii (Bajing Tiga Warna); Kalimantan
- Callosciurrus nigrovittatus (Bajing Hitam); Thailand, Semenajung Malaya, Sumatra dan Jawa.
- Callosciurrus notatus (Bajing Kelapa); terdapat di Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali dan Lombok, serta pulau-pulau di sekitarnya
- Callosciurrus adamsi (Bajing Telinga Botol); Endemik Kalimantan
- Callosciurrus orestes (Bajing Kelabu); terdapat di Kalimantan
- Sundasciurus hippurus (Bajing Ekor Kuda): Kalimantan
- Sundasciurus lowii (Bajing Ekor Pendek): Kalimantan
- Sundasciurus tenuis (Bajing Bancirot); Kalimantan
- Sundasciurus jentinki (Bajing Jentink); Kalimantan
- Sundasciurus brookei (Bajing Brooke); Kalimantan
- Sundasciurus juvencus (Bajing Palawan); Jawa dan Bali
- Glyphotes simus (Bajing Kerdil Perut Merah); Endemik Kalimantan
- Nannosciurus melanotis (Bajing Kerdil Telingan Hitam); Jawa dan Kalimantan
- Rubrisciurus rubriventer (Bajing Besar Sulawesi); Endemik Sulawesi
- Petinomys hageni (Bajing Terbang Kepala Tengguli): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
- Petinomys genibarbis (Bajing Terbang Berjambang): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
- Petinomys setosus (Bajing Terbang Dada Putih): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
- Petinomys vordermanni (Bajing Terbang Pipi Jingga); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
- Petinomys sagitta (Bajing Terbang Jawa); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
- Lariscus insignis (Bajing Tanah Bergaris Tiga); Kalimantan
- Dremomys everetii (Bajing Gunung); Kalimantan
- Rhinosciurus laticaudatus (Bajing Tanah Moncong Runcing); Kalimantan
- Exilisciurus exilis (Bajing Kerdil Dataran Rendah); Kalimantan
- Exilisciurus whiteheady (Bajing Kerdil Telinga Kuncung): Kalimantan
- Rheithrosciurus macrotis (Bajing Tanah Ekor Tegak)
- Petaurillus hosei (Bajing Terbang Hose)
- Lomys horsfield (Bajing Terbang Ekor Merah)
- Aeromys tephromelas (Bajing Terbang Hitam)
- Hylopetes lepidus (Bajing Terbang Pipi Kelabu)
- Pteromyscus pulverulentus (Bajing Terbang Berbedak)
- Petaurista petaurista (Bajing Terbang Rakasasa Merah)
Mana yang boleh di buru?
Bajing dan tupai sebagai hewan pengerat dan juga pemakan buah biasanya membawa makanan ke dalam kantong dan mengusungnya ke sarangnya. Di dalam sarang, terdapat lebih dari satu gudang penyimpan, yang kebanyakan telah mereka lupakan. Tentu ada juga hikmah dari hal ini, karena dalam beberapa lama biji buah kering di dalam tanah yang dilupakan oleh sang tupai itu akan tumbuh menjadi pepohonan baru.
Baca: Teknik Berburu Bajing di Hutan
Baca: Teknik Berburu Bajing di Hutan
Kedua-duanya mempunyai manfaat ekosistemnya masing-masing. Namun, yang paling sering menjadi hama adalah Bajing karena sering merusak ladang petani.
Kedua hewan ini tidak termasuk kategori hewan dilindungi karena termasuk mamalia yang cepat bereproduksi. Namun, pada beberapa daerah populasi bajing semakin jarang ditemui karena habitat mereka semakin hari semakin hilang ditambah lagi dengan perburuan liar yang dilakukan secara tidak teratur.
Keduanya boleh diburu namun harus memperhatikan tingkat populasi pada masing-masing daerah apakah berpotensi kelangkaan atau bersifat hama. Silahkan tanyakan kepada BKSDA setempat untuk kuota dan legalitas perburuannya.
Kalian bisa baca-baca puluhan ebook tentang survival dan dunia petualangan luar ruang yang sudah kami kumpulkan disini.
Agar selalu update info terbaru: Follow instagram @indosurvival & Like Fanpage Facebook Indosurvival
...
Kalian bisa baca-baca puluhan ebook tentang survival dan dunia petualangan luar ruang yang sudah kami kumpulkan disini.
Agar selalu update info terbaru: Follow instagram @indosurvival & Like Fanpage Facebook Indosurvival
Sumber gambar feature: scitechdaily.com
Perbedaan Tupai dan Bajing, Mana Yang Boleh Diburu?
Reviewed by indosurvival
on
12/19/2018
Rating:

test
BalasHapusMasukkan gambar binatangnya supaya senang lihat perbezaannya
BalasHapus