Mengenal Taman Nasional Baluran


Menurut website resmi balurannationalpark.web.id, Taman Nasional Baluran atau juga lebih di kenal dengan julukannya, Africa Van Java adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Taman Nasional Baluran bukan Taman Safari / Kebun Binatang jadi peraturannya lebih ketat. Taman nasional adalah kawasan pelesatarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. (UU Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 Pasal 1 Ayat 14)

Sudah banyak pelancong yang mengunjungi taman nasional favorit di Jawa Timur ini dan membagikan cerita perjalanan mereka yang bisa dibilang bikin ngiler. Selain traveler, Taman Nasional Baluran juga menjadi langganan para peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian mereka. Africa Van Java ini juga menjadi idaman fotografer wildlife karena keunikan flora dan faunanya. 

Ada beberapa spot destinasi yang bisa kamu kunjungi. Dari luasnya padang Savana Bekol, sampai lebatnya hutan hijau Evergreen Forest, hingga keindahan bawah laut di Bama. Selain itu juga ada beberapa destinasi lain seperti Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Manting, Dermaga, Kramat, Kajang, Balanan, Lempuyang, Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar, Batu Numpuk, dan Pandean atau Candi Bang. Gimana? banyak kan.


balurannationalpark.web.id
Sejarah singkat Taman Nasional Baluran


KW. Dammerman, Direktur Kebun Raya Bogor 1930
Sebelum tahun 1928, AH. LOEDEBOER seorang pemburu kebangsaan Belanda memiliki daerah Konsesi perkebunan di Labuhan Merak dan Gunung Mesigit. Beliau telah menaruh perhatian bahwa Baluran mempunyai nilai penting untuk perlindungan satwa mamalia besar.

Pada tahun 1930 KW. DAMMERMAN yang menjabat sebagai Direktur Kebun Raya Bogor mengusulkan perlunya Baluran ditunjuk sebagai hutan lindung. Pada tahun 1937, Gubernur Jenderal Hindia Belanda menetapkan Baluran sebagai Suaka Margasatwa dengan ketetapan GB. No. 9 tanggal 25 September 1937 Stbl. 1937 No. 544. Selanjutnya ditetapkan kembali oleh Menteri Pertanian dan Agraria RI dengan Surat Keputusan Nomor. SK/II/1962 tanggal 11 Mei 1962. Pada tanggal 6 Maret 1980 bertepatan dengan hari Strategi Pelestarian se-Dunia, Suaka Margasatwa Baluran oleh menteri Pertanian diumumkan sebagai Taman Nasional.


Iklim
Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson kawasan TN Baluran beriklim kering tipe F dengan temperatur berkisar antara 27,2ºC-30,9º C, kelembaban udara 77 %, kecepatan angin 7 nots dan arah angin sangat dipengaruhi oleh arus angin tenggara yang kuat. Musim hujan pada bulan November-April, sedangkan musim kemarau pada bulan April-Oktober dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember-Januari. Namun secara faktual, perkiraan tersebut sering berubah sesuai dengan kondisi global yang mempengaruhi. Jadi bagi yang mau mengunjung Baluran sebaiknya memperhatikan musim. 
Bulan terbaik untuk mengunjungi Baluran adalah saat musim kemarau yaitu bulan April-Oktober karena flora yang mengering akan membuat baluran kuning seperti savana di Afrika. 
gambar: akyacatour.com
Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat
Kawasan TN Baluran berbatasan dengan dua desa yaitu Desa Wonorejo dan Desa Sumberanyar. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Kondisi iklimnya yang kering dengan musim kemarau yang panjang membuat hasil pertanian di daerah ini kurang baik. 
Untuk menunjang kehidupannya penduduk sekitar kawasan sering masuk ke hutan untuk mencari buah asam, biji acacia, kemiri, gadung, kayu rencek dan pupus gebang. Mata pencaharian lain penduduk adalah nelayan, peternak, pedagang, pegawai negeri dan wiraswasta dan lain-lain.
Akomodasi, transportasi, dan Camping
Kalian bisa menginap di baluran baik dengan menyewa fasilitas guest house atau dengan mendirikan kemah. Namun, untuk mendirikan kemah di Baluran hanya bisa dilakukan di Camp Ground yang terletak tidak jauh dari pos pintu masuk Taman Nasional. Demi keamanan sendiri, kalian tidak bisa camping di savana ataupun di hutan karena banyak satwa liar yang berkeliaran bebas.
Wisma rusa Baluran (foto: triyunijakali.blogspot.com)
Untuk transportasi, Taman Nasional Baluran tidak menyediakan kendaraan untuk masuk kedalam kawasan. Petugas Taman Nasional dapat membantu mencarikan kendaraan seperti Ojeg, mobil atau truk jika dibutuhkan. Kalian juga bisa sewa motor kepada penduduk sekitar Baluran. 
Guest house atau penginapan di Baluran terletak di dua lokasi yaitu di Savana Bekol dan di Pantai Bama. Jam buka kunjungan pada dari pukul 07.30 – 16.00 wib setiap harinya.
Penginapan di Savana Bekol
  • Wisma Rusa : Rp 100.000,-/kamar/2 orang.
  • Wisma Merak : Rp 150.000,-/kamar/2 orang.
  • Wisma Banteng : Rp. 400.000,-/wisma/4 orang.
Penginapan di Pantai Bama
  • Wisma Pilang : Rp. 200.000,-/wisma/2 orang.
Catatan: untuk menginap, kalian harus reservasi dulu kepada petugas Taman Nasional Jauh hari sebelum kedatangan.
Waktu paling bagus untuk mengunjungi Baluran
Kapan harus mengunjungi Baluran? kapan saja bisa. Tapi, waktu yang paling baik untuk mengunjungi Baluran adalah pada waktu-waktu berikut:
  • Musim kawin rusa sekitar bulan Juni s.d. Juli
  • Musim kawin merak sekitar bulan Agustus s.d. September
  • Cuaca musim hujan sekitar bulan Januari s.d. April
  • Cuaca musim panas sekitar bulan Mei s.d. Desember
Foto: Tri Yuni / Wego.com

Kontak dan Nomor Telepon Taman Nasional Baluran
Alamat: Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi Desa Wonorejo, Kec. Banyuputih Kab. Situbondo.
Telepon: (+62) 333461936 / (+62) 333461650
Reservasi kunjungan: (+62) 82332213114 / (+62) 333461936 (Trihari)

Sumber gambar fitur: akyacatour.com
Mengenal Taman Nasional Baluran Mengenal Taman Nasional Baluran Reviewed by indosurvival on 12/09/2018 Rating: 5

Tidak ada komentar