Cara Mencegah Hipotermia Saat Mendaki Gunung
Agar Tidak Terkena Hipotermia Saat
Mendaki Gunung- Mendaki Gunung adalah sebuah kegiatan yang sangat menyenangkan dan
terlihat sederhana. Namun, kegiatan ini juga tidak dapat dianggap remeh mengingat
banyaknya korban yang berjatuhan karena kurangnya pengetahuan akan pendakian. Pendaki
yang hilang ataupun meninggal dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah diakibatkan oleh penyakit yang dinamakan Hipotermia.
Apa itu Hipotermia? Hipotermia adalah sebuah penyakit menurunnya suhu tubuh yang disebabkan karena sistem pengatur suhu didalam tubuh sulit untuk menerima dan
mengatasi tekanan suhu yang sangat dingin. Jika dibiarkan, maka organ tubuh akan mati satu persatu. Oleh karena itu, persiapkan diri
dengan baik sebelum melakukan pendakian. Karena pepatah mengatakan lebih baik
mencegah dari pada mengobati. Pada artikel kali ini akan membahas mengenai cara mencegah hipotermia saat
mendaki gunung.
Memperhatikan Musim Saat Mendaki
Pertama, kamu harus memperhatikan musim dan
cuaca. Usahakan untuk mendaki pada saat musim kemarau saja, tujuannya tentunya agar terhindar dari hujan yang dapat berimbas pada kesehatan dan keselamatan saat mendaki gunung.
Baca juga: 'Masalah Kesehatan Yang Biasa Terjadi di Lapangan dan Cara Penanganannya'
Baca juga: 'Masalah Kesehatan Yang Biasa Terjadi di Lapangan dan Cara Penanganannya'
Mendaki saat hujan mau tidak mau akan membuat pakaian kita basah, dan suhu di gunung juga jadi tambah dingin, hal ini merupakan faktor terbesar penyebab hipotermia saat mendaki gunung. Kamu bisa mengetahui informasi cuaca terkini melalui applikasi 'Info BMKG; yang bisa langsung kamu download di sini.
![]() |
Applikasi ramalan info cuaca dari BMKG ini selain akurat, tampilannya juga bagus dan mudah digunakan. |
Hindari mendaki gunung saat musim hujan karena pasti akan sangat merepotkan, menyesatkan dan kamu jadi tidak menikmati keindahan alamnya karena kabut juga akan menghalangi jalan ketika musim dingin (musim
penghujan). Intinya, jika tidak ada agenda khusus maka pilihlah hari dan
tanggal pendakian saat cuaca cerah (musim kemarau).
Mempelajari Penyebab Gejala Hipotermia dan
Penanganannya
Sebelum berangkat, pendaki wajib untuk
mengetahui penyebab hipotermia itu sendiri. Jika mendaki gunung, usahakan
menggunakan pakaian yang cepat kering, berbahan polyester quickdry yang banyak dijual di toko outdoor.
Jangan gunakan jeans saat naik
gunung, selain katro dan kampungan, saat jeans yang kamu pakai basah, tentu saja kamu akan merasa sangat kedinginan. karena bahan jeans dapat menyimpan suhu dingin dengan baik. Selain itu jeans juga sangat sulit dikeringkan.
Baca: Bolehkah Mendaki Pakai Celana Jeans dan Sandal Gunung?
Pakailah pakaian yang berbahan quickdry / dri fit, karena dapat kering hanya dengan diangin-anginkan saja.
Baca: Bolehkah Mendaki Pakai Celana Jeans dan Sandal Gunung?
Pakailah pakaian yang berbahan quickdry / dri fit, karena dapat kering hanya dengan diangin-anginkan saja.
![]() |
Pakailah pakaian berbahan quickdry ketika medaki gunung agar terhindar dari hipotermia. |
Pelajari hal lain yang
bisa menyebabkan penyakit hipotermia dan sebaiknya satu hari sebelum berangkat
pendaki harus melakukan briefing dengan teman seperpendakian untuk mendapatkan
ilmu mendaki secara luas.
Ciri-ciri pendaki yang terserang hipotermia
sangat mudah untuk dikenali. Gejala yang muncul biasanya adalah berhalusinasi,
menggigil tanpa henti, bicara cadel, serta detak jantung yang melemah. Jika kamu menemukan temanmu dalam kondisi seperti itu maka segeralah untuk
menanganinya karena jika tidak akan berakibat fatal dan dapat menyebabkan
kematian.
![]() |
Instuksi dalam menangani korban hipotermia. taruh termos hangat pada bagian dada dan ketiak, kemudian balut korban dengan pakaian kering, emergency blanket, sleeping bag, dll sampai rapat. |
Langkah penanganan dapat dilakukan dengan
memasukkan teman yang terkena hipotermia ke dalam tenda untuk menghindari angin
gunung. Setelah itu, ganti baju pendaki tersebut menggunakan baju baru yang
kondisinya benar-benar kering. Berikan minuman hangat dan lakukan penghangatan
tubuh untuknya.
Menghangatkan tubuh maksudnya adalah membantunya untuk
mengenakan jaket, penutup kepala, kaos kaki, sarung tangan, dan lain
sebagainya. Pokoknya balut korban dengan bahan-bahan / kain yang kering sebanyak-banyaknya. Jika perlu, buatlah api unggun diluar sekitar tenda kamu yang
tujuannya suhu panasnya bisa membantu mengembaliikan suhu tubuh teman yang
terkena hipotermia.
Mendakilah Dengan Kondisi Tubuh Yang Sehat
Cara mencegah hipotermia saat mendaki
gunung yang ketiga
yaitu mendaki dalam keadaan kondisi tubuh yang sehat. Jika kamu sudah merencakanan
pendakianmu jauh-jauh hari dan pada hari H, kamu sakit atau dalam keadaan
tidak fit, sebaiknya jangan dipaksakan untuk berangkat. Kesehatan adalah nomor
satu, sementara pengalaman bisa ditunda. Untuk itu, jangan memaksakan diri untuk
mendaki dalam keadaan sakit karena akan berakibat fatal untuk diri sendiri dan teman-teman seperjalananmu.
Membawa Baju Ganti Hangat dan Perlengkapan
Tidur
Ke empat, baju hangat dan perlengkapan
tidur adalah hal yang wajib untuk dibawa., walaupun kamu berencana untuk tek-tok (mendaki tanpa menginap). Buatlah list pakaian yang akan dibawa
dan akan dipakai sebelum mendaki gunung.
![]() |
Sistem layering / berlapis akan membuat kita tetap hangat saat mendaki gunung, (foto: paddypallin.com.au/) |
Persiapkan dengan betul dan bawa
pakaian hangat yang nyaman di pakai. Begitupun dengan
perlengkapan tidur, bawalah sleeping bag dan juga emergency blanket agar tidak kedinginan saat beristirahat. Inilah cara mencegah penyakit hipotermia saat mendaki gunung yang
harus benar-benar diperhatikan.
Membawa Makanan Logistik yang Cukup dan Bergizi
Selain pakaian, makanan logistik juga
jangan sampai lupa untuk dibawa. Makanan dapat kamu beli di swalayan atau
toko kecil disekitar rumah. Bawa makanan yang sekiranya dapat membuat kamu kenyang dan usahakan makanan yang bergizi seperti nugget atau sejenisnya.
![]() |
Bekal makanan mendaki gunung yang bergizi akan membuat tubuh kita selalu fit. (foto: weareexplorers.com) |
Jangan hanya berbekal mie instan, karena selain minim kandungan gizi, mie instan juga sulit dicerna. Beras
juga wajib untuk dibawa sebagai makanan yang akan memberikan tenaga
(karbohidrat) untuk melanjutkan perjalanan pendakian Anda.
Baca juga: 'Mengenal Ransum Militer MRE (Meal Ready to Eat)'
Baca juga: 'Mengenal Ransum Militer MRE (Meal Ready to Eat)'
Beristirahat
Kamu harus mengetahui arti penting dari
beristirahat. Jika lelah, maka beristirahatlah
sejenak dan jangan memaksakan untuk terus berjalan. Kesalahan pendaki pada
umumnya yaitu berjalan tanpa henti untuk mencapai puncak dengan cepat. Yang
perlu diketahui saat mendaki adalah keutamaan keselamatan dan juga kenikmatan
melihat alam.
![]() |
Kalau lelah, istirahatlah sejenak, jangan paksakan diri. (foto: lingkunganhidup.co) |
Puncak adalah bonus dalam hal pendakian dan
hal tersebut tidak wajib untuk dicapai semua pendaki. Memang benar jika puncak
adalah rasa puas saat melakukan pendakian. Tetapi sebenarnya, esensi atau inti dari mendaki gunung adalah perjalanannya itu sendiri.
Itulah penjelasan mengenai cara mencegah
penyakit hipotermia saat mendaki gunung. Beberapa cara dan tips
diatas dapat dijadikan pedoman sebelum melakukan pendakian Buatlah list hal apa
saja yang akan kamu bawa sebelum mendaki gunung supaya kamu tidak merasa kurang
ketika melakukan pendakian. Salam Lestari!
Kalian bisa baca-baca puluhan ebook tentang survival dan dunia petualangan luar ruang yang sudah kami kumpulkan disini.
Agar selalu update info terbaru: Follow instagram @indosurvival & Like Fanpage Facebook Indosurvival
Cara Mencegah Hipotermia Saat Mendaki Gunung
Reviewed by abesagara
on
12/28/2019
Rating:

Tidak ada komentar