Panduan Evakuasi Bencana Tsunami
Indonesia sebagai negara kepulauan sangat rawan terjadi bencana tsunami sebagai akibat dari gempa bumi dan erupsi gunung berapi yang sering terjadi. Dalam 100 tahun terakhir, tercatat ada 75 tsunami yang terjadi di Indonesia. Itu artinya hampir setiap 1,3 tahun masyarakat Indonesia harus berduka karena bencana tsunami. Lalu apa saja yang harus di persiapkan untuk menghadapi tsunami dan apa saja yang harus dilakukan ketika sudah terjadi tsunami?
Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir wajib mengetahui cara evakuasi bencana tsunami. Biasanya masyarakat di sekitar pesisir sudah membentuk tim siaga bencana serta sudah mendapatkan pengarahan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) tentang cara persiapan dan evakuasi ketika terjadi bencana tsunami.
Baca Juga: Penjelasan Kenapa Indonesia Sering Dilanda Gempa dan Tsunami
Di daerah rawan tsunami juga sudah di pasang sirine bahaya tsunami sehingga jika sirine berbunyi masyarakat harus segera di evakuasi. Namun, beberapa bencana biasanya datang secara tiba-tiba dan luput dari pantauan BMKG ataupun BNPB sehingga kadang tsunami datang secara tiba-tiba tanpa ada peringatan apapun dari pihak terkait. kita sebagai garda terdepan harus memahami tanda-tanda bahaya tsunami, untuk itu kita harus mempersiapkan diri jauh sebelum tsunami datang.
Yang Perlu Diketahu Tentang Tsunami
Tsunami dapat merusak bangunan dan menelan korban jiwa, terutama jika gelombang tsunaminya besar. Tsunami disebabkan oleh gempa bumi, erupsi gunung berapi, longsor bawah laut, dan terpaan meteor.
- Kecepatan gelombang tsunami mencapai 40 - 60 km perjam dengan ketinggian gelombang dari 3 - 30 meter. Sebagai perbandingan, tinggi manusia rata-rata 1,7 meter.
- Menyebabkan banjir bandang dan berpotensi mengganggu transportasi, listrik, komunikasi, dan suplai air bersih
- Dapat terjadi dimana saja di Indonesia terutama pulau yang terdapat gunung berapi
Yang Harus Dilakukan Sebelum, Sesaat, dan Sesudah Tsunami
Sebelum tsunami
- Kenalilah tanda-tanda terjadinya tsunami. Tsunami biasanya didahului oleh gempa besar yang paling tidak berkekuatan 6,5 skala richter. Sebelum gelombang tsunami datang, air laut akan surut melewati garis pantai normal dan biasanya akan tercium juga aroma garam yang menyengat.
- Jika Anda tinggal di tepi pantai, ketahuilah jalur evakuasi ke tempat yang aman jika tsunami terjadi. Seperti jalur tercepat ke tempat tinggi yang tidak terjangkau oleh gelombang tsunami atau pilihlah gedung tinggi (minimal 3 lantai) dengan kontruksi yang kuat.
- Waspadalah selalu karena bencana tsunami akan datang secara tiba-tiba.
Saat tsunami datang
- Jangan panik. Anda harus bertindak cepat saat tsunami datang. Kepanikan akan menghambat Anda untuk berpikir dengan jernih dalam mencari jalan keluar.
- Bergeraklah sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika Anda tidak mengetahui jalur evakuasi, bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi (ingat ketinggian genangan air akibat gelombang tsunami bisa mencapai 24 meter).
- Jika Anda yakin bahwa tanda-tanda yang Anda temui adalah tanda-tanda terjadinya gelombang tsunami, peringatkan semua orang. Ajaklah keluarga dan orang-orang sekitarmu ikut menyelamatkan diri.
- Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung yang konstruksinya kuat. Paling tidak terdiri atas tiga lantai. Jangan pilih gedung yang kelihatan rapuh dan tua. Berlindunglah di lantai yang aman, dan tunggu hingga keadaan membaik.
- Jika gelombang tsunami menghanyutkan Anda, carilah benda-benda terapung yang dapat dijadikan rakit, misalnya batang pohon. Usahakan tidak meminum air laut dan tetep di permukaan air untuk bernapas.
- Jika gelombang membawa Anda ke tempat yang tinggi, misalnya atap rumah, cobalah bertahan di situ dan tunggu hingga air surut dan keadaan tenang.
Setelah gelombang tsunami
Kepanikan dan kesedihan akan mewarnai sekitar kita setelah tsunami melanda. Janganlah larut dalam suasana itu, usahakan untuk tetap tenang dan kuatkan hati Anda untuk menghadapi kenyataan. Setelah air surut, Anda mungkin berniat untuk kembali ke rumah, namun ikuti imbauan regu penyelamat dan jangan melewati jalan-jalan yang rusak.
Jika Anda telah sampai di rumah, jangan langsung masuk. Waspadai jika ada bagian rumah yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa mengecek anggota keluarga Anda satu per satu. Hindari instalasi dan kabel listrik untuk menghindari sengatan listrik.
Sesudah bencana tsunami banyak orang yang mengalami tekanan fisik maupun mental. Berikanlah dukungan pada keluarga dan teman-teman Anda, terutama yang melangami banyak penderitaan, pengalaman mengerikan dan kehilangan. Jagalah kesehatan Anda sendiri dengan pola makan yang baik dan istirahat yang cukup, sehingga Anda dapat membantu orang lain.
...
Kalian bisa baca-baca puluhan ebook tentang survival dan dunia petualangan luar ruang yang sudah kami kumpulkan disini.
Agar selalu update info terbaru: Follow instagram @indosurvival & Like Fanpage Facebook Indosurvival
Sumber:
- Hellosehat.com
- Palang Merah Indonesia (PMI) Divisi Penanggulangan Bencana. (2008). Ayo Siaga Bencana: Palang merah remaja wira. Jakarta: Markas PMI Pusat.
- Foto Feature: kupang.tribunnews.com
Panduan Evakuasi Bencana Tsunami
Reviewed by indosurvival
on
12/26/2018
Rating:

Tidak ada komentar