Kecelakaan Fisik di Lapangan dan Cara Penanganannya
![]() |
(photo courtesy of Southern Arizona Rescue Association) |
Kecelakaan di lapangan seperti keseleo, pendarahan, hingga patah tulang karena terjatuh sering terjadi ketika kita melakukan kegiatan luar ruang seperti pendakian, camping dan sebagainya. Kecelakaan fisik ringan masih bisa ditolerir oleh tubuh, namun jika kecelakaan besar terjadi maka akan sangat fatal akibatnya.
Jika kalian melakukan kegiatan di alam, lebih baik jangan sendirian, minimal dua orang, supaya jika terjadi sesuatu ada yang membantumu. Sehebat apapun dan se profesional apapun kamu, kecelakaan bisa terjadi kapan saja. Untuk itu minimal kamu harus tau cara-cara penanganan yang tepat pada saat terjadi kecelakaan di lapangan.
Untuk macam-macam masalah / gangguan kesehatan ketika berada di lapangan, kalian bisa baca artikel ini 'Gangguan Kesehatan Yang Biasa Terjadi di Lapangan dan Cara Penanganannya'
Macam Kecelekaan di Lapangan dan Cara penanganannya
A. Kram
Merupakan kondisi dimana otot mengalami kontraksi yang berlebihan dan membuatnya mengejang.
Gejala: Terjadi nyeri pada otot, terkadang disertai pembengkakan, sulit untuk menggerakkan bagian yang terkena kram.
Penanganan
1. Istirahatkan badan
2. Cari posisi yang nyaman untuk dilakukan untuk mengurangi rasa sakit
3. Lakukan relaksasi dengan mngatur nafas perlahan
4. Pijat bagian yang kram dengan arah yang berlawanan dngan terjadinya kontraksi
5. Gunakan obat gosok / balsam pereda nyeri
B. Memar
Merupakan pendarahan yang terjadi di bawah lapisan kulit dikarenakan benturan yang cukup keras pada anggota tubuh.
Gejala: timbul warna kebiruan pada bagian yang terbentur, rasa nyeri jika ditekan, terkadang disertai pembengkakan.
Penanganan
1. Gunakan kompres dingin pada bagian yang memar
2. Terapkan metode balut tekan (membalut luka dengan tekanan / kencang), lebih baik lagi jika menggunakan tensocrepe / pembalut elastis
3. Tinggikan bagian yang luka agar darah yang tersumbat segera mengalir.
C. Keseleo
Merupakan pergeseran yang terjadi pada bagian persendian dan biasanya disertai dengan kram dan memar.
Gejala: Bengkak, nyeri bila tekan, kebiruan / merah pada derah luka, sendi terkunci, ada perubahan bentuk pada sendi.
Penanganan
1. Posisikan korban agar nyaman
2. Kompres dengan air dingin pada bagian yang keseleo
3. Balut tekan (membalut luka dengan tekanan / kencang) dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
4. Tinggikan bagian tubuh yang luka
D. Luka (sayat, potong, gores, lecet)
Merupakan suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba – tiba karena kekerasan / injury disertai dengan pendarah.
Gejala: Terbukanya kulit, terjadi pendarahan, muncul rasa nyeri pada bagian yang luka.
Penanganan
1. Bersihkan luka dengan antiseptic atau alkohol
2. Tutup luka dengan kasa steril / plester
3. Balut tekan ( jika pendarahannya besar )
4. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:
- Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
- Keluarkan tanpa menyinggung luka
- Kasa / balut steril ( jangan dengan kapas atau kain berbulu )
- Evakuasi korban ke pusat kesehatan
PENTING! Bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.
E. Patah Tulang / Fraktur
Yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian. Ada dua jenis patah tulang yaitu terbuka dan tertutup.
Gejala: Perubahan bentuk, nyeri bila ditekan dan kaku, terjadi pembengkakan, terdengar / terasa (pada korban) derikan tulang yang retak/patah, ada memar (jika tertutup), terjadi pendarahan (jika terbuka)
Penanganan:
1. Jangan bergerak kecuali diperlukan
2. Stabilkan daerah yang luka dengan tetap berdiam diri
3. Jangan memindahkan korban jika pungung atau lehernya terluka
4. Gunakan bidai (penopang), atau jika darurat buat bidai dengan melipat sepotong karton atau majalah atau apa saja yang bersifat keras namun nyaman dan dengan lembut tempatkan di bawah anggota badan. Kemudian ikat dengan hati-hati menggunakan potongan-potongan kain.
5.Jika terjadi perdarahan, hentikan dengan membungkus daerah luka dengan perban secara erat atau kain steril. Terapkan tekanan pada luka.
6.Jika orang yang terluka menunjukkan tanda-tanda syok, tutupi dia dengan selimut sementara kaki ditinggikan sekitar 30 cm. Tanda-tanda syok termasuk pusing, lemas, kulit pucat dan berkeringat, sesak napas, dan peningkatan denyut jantung.
7. Kompres dingin pada bagian yang luka
8. Panggila dan tunggu pertolongan medis
F. Luka Bakar
PMI (Palang Merah Indonesia) mendeskripsikan luka bakar sebagai keseluruhan cedera yang terjadi akibat paparan suhu yang tinggi. Kita harus mengenali beberapa sumber penyebab luka bakar yang ada di sekitar kita. Berikut ini adalah 4 penyebab luka bakar:
Panas (suhu di atas 60°C), contoh: api, uap panas, benda panas
Listrik, contoh: listrik rumah tangga, petir
Kimia, contoh: soda api, air aki (zuur)
Radiasi, contoh: sinar matahari (ultraviolet), bahan radio aktif
Pertolongan pertama:
1. Alirkan air biasa ke daerah yang luka. Bila ada bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih.
2. Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat pada luka bakar, gunting pakaian di sekitarnya yang tidak menempel, dan jangan memaksa untuk melepasnya.
3. Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril, dan jangan memecahkan gelembung.
4. Jangan menggunakan mentega, odol, kecap, kopi, air es.
5. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan (tergantung tingkat keparahan luka)
G. Gigitan / Serangan Binatang
Biasanya binatang liar melakukan gigitan atau sengatan untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa ( beracun ) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.
Pertolongan Pertamanya adalah:
· Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik
· Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut
Ada beberapa jenis binatang yang sering menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka, seperti ular, lipan, pacet/lintah, kalajengking, tawon, dan hewan penyengat lainnya.
Untuk panduan pertolongan lengkap karena gigitan / serangan binatang akan di posting di artikel terpisah karena cukup panjang.
Baca: Cara Mencegah dan Mengobati Gigitan Lintah / Pacet
Cara Mencegah dan Mengobati Sengatan Lebah di Alam Liar
Selalu jaga keselamatan ketika berpetualang, Salam lestari!
Gejala: Perubahan bentuk, nyeri bila ditekan dan kaku, terjadi pembengkakan, terdengar / terasa (pada korban) derikan tulang yang retak/patah, ada memar (jika tertutup), terjadi pendarahan (jika terbuka)
Penanganan:
1. Jangan bergerak kecuali diperlukan
2. Stabilkan daerah yang luka dengan tetap berdiam diri
3. Jangan memindahkan korban jika pungung atau lehernya terluka
4. Gunakan bidai (penopang), atau jika darurat buat bidai dengan melipat sepotong karton atau majalah atau apa saja yang bersifat keras namun nyaman dan dengan lembut tempatkan di bawah anggota badan. Kemudian ikat dengan hati-hati menggunakan potongan-potongan kain.
5.Jika terjadi perdarahan, hentikan dengan membungkus daerah luka dengan perban secara erat atau kain steril. Terapkan tekanan pada luka.
6.Jika orang yang terluka menunjukkan tanda-tanda syok, tutupi dia dengan selimut sementara kaki ditinggikan sekitar 30 cm. Tanda-tanda syok termasuk pusing, lemas, kulit pucat dan berkeringat, sesak napas, dan peningkatan denyut jantung.
7. Kompres dingin pada bagian yang luka
8. Panggila dan tunggu pertolongan medis
F. Luka Bakar
PMI (Palang Merah Indonesia) mendeskripsikan luka bakar sebagai keseluruhan cedera yang terjadi akibat paparan suhu yang tinggi. Kita harus mengenali beberapa sumber penyebab luka bakar yang ada di sekitar kita. Berikut ini adalah 4 penyebab luka bakar:
Panas (suhu di atas 60°C), contoh: api, uap panas, benda panas
Listrik, contoh: listrik rumah tangga, petir
Kimia, contoh: soda api, air aki (zuur)
Radiasi, contoh: sinar matahari (ultraviolet), bahan radio aktif
Pertolongan pertama:
1. Alirkan air biasa ke daerah yang luka. Bila ada bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih.
2. Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat pada luka bakar, gunting pakaian di sekitarnya yang tidak menempel, dan jangan memaksa untuk melepasnya.
3. Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril, dan jangan memecahkan gelembung.
4. Jangan menggunakan mentega, odol, kecap, kopi, air es.
5. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan (tergantung tingkat keparahan luka)
G. Gigitan / Serangan Binatang
Biasanya binatang liar melakukan gigitan atau sengatan untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa ( beracun ) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.
Pertolongan Pertamanya adalah:
· Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik
· Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut
Ada beberapa jenis binatang yang sering menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka, seperti ular, lipan, pacet/lintah, kalajengking, tawon, dan hewan penyengat lainnya.
Untuk panduan pertolongan lengkap karena gigitan / serangan binatang akan di posting di artikel terpisah karena cukup panjang.
Baca: Cara Mencegah dan Mengobati Gigitan Lintah / Pacet
Cara Mencegah dan Mengobati Sengatan Lebah di Alam Liar
Selalu jaga keselamatan ketika berpetualang, Salam lestari!
Kecelakaan Fisik di Lapangan dan Cara Penanganannya
Reviewed by indosurvival
on
11/12/2018
Rating:

Tidak ada komentar